Hal itu terjadi setelah Jokowi mengundang para pimpinan partai politik yang tergabung ke dalam koalisi pemerintah di kantor DPP PAN, Jakarta.
Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diketahui absen dalam acara tersebut.
Setelah undangan Jokowi itu, Herry pun merapat ke Prabowo Subianto dan memberikan sinyal posiif untuk bergabung ke koalisi besar.
Baca Juga: Link Live Streaming Leg 2 Playoff Tiket Liga Champions Asia: PSM Makassar Vs Bali United Gratis!
Menurut Hersu, wacana koalisi besar itu disinyalir sebagai bentuk kekecewaan Jokowi terhadap PDIP yang membuat Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
“Saat itu dia menyatakan siap bergabung dalam koalisi besar yang tampaknya oleh Presiden Jokowi diarahkan untuk mendukung Prabowo Subianto, menyusul kekecewaan yang sangat besar Pak Jokowi kepada PDIP,” ujarnya.
“Karena PDIP lah Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20,” tambahnya, dikutip LingkarTangerang.com dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Sabtu, 10 Juni 2023.
Lebih lanjut, Hersu kembali mengungkit ppernyataan Bos MNC itu yang mengatakan bahwa komunitas Tionghoa akan mendukung siapapun capres pilihan Jokowi.
Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Hukum Kurban Online Sah Asalkan Sesuai Syarat Ini
Hersu menilai, tidak sepatutnya Harry membawa komunitas Tionghoa dalam sikap politiknya.