LINGKARTANGERANG.COM - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku akan cawe-cawe politik di Pilpres 2024 tentu mengagetkan banyak pihak. Tak sedikit tokoh yang mengkritik mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Salah satunya adalah kritikus Faizal Assegaf. Ia mengatakan, para "pencopet" dan "markus" kini berada di lingkaran Jokowi.
Karenanya, Faizal Assegaf tak heran apabila Jokowi melegalkan modus cawe-cawe kekuasaan di Pilpres 2024.
"Ngeri, pencopet & markus di lingkaran presiden Jokowi. Pantas saja modus jahat dilegalkan jadi cawe-cawe kekuasaan," kata Faizal Assegaf, dikutip LingkarTangerang.com dari akun Twitter @faizalassegaf pada Rabu, 31 Mei 2023.
Menurut Faizal Assegaf, kini rakyat terus dihardik oleh pagelaran politik yang busuk.
Ia mengatakan, praktik tukar guling kasus untuk "mencopet" partai politik yang sah adalah kejahatan luar biasa.
"Hari ke hari rakyat tidak henti-hentinya dihardik oleh pegelaran politik busuk. Praktek tukar guling kasus untuk mencopet Partai milik rakyat adalah kejahatan luar biasa," ujarnya.
Ia menilai, menjelang digelarnya Pilpres 2024, maka semakin banyak skandal dan konspirasi jahat yang terungkap.
Faizal pun meminta agar publik tidak hanya diam dan lebih tegas dalam melawan.
Menurutnya, perlawanan harus dilakukan agar rakyat tidak terus-menerus dizalimi.
"Semakin dekat ke Pilpres, semakin terungkap aneka skandal dan konspirasi jahat. Rakyat tidak boleh diam, harus lebih tegas melawan agar tidak terus-menerus dizalimi secara keji," tegasnya.
Sebelumnya, mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana melalui keterangan tertulisnya mengatakan bahwa cawe-cawe politik Jokowi terlihat dalam dugaan pencopetan Partai Demokrat melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Denny Indrayana menuturkan, ada informasi bahwa PK Moeldoko di Mahkamah Agung (MA) ditukar guling dengan kasus korupsi mafia hukum yang sedang berproses di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Cawe-cawenya Presiden Jokowi nyata terlihat dalam dugaan pencopetan Partai Demokrat, melalui KSP Moeldoko. PK Moeldoko di MA, konon ditukar guling dengan kasus korupsi mafia hukum yang sedang berproses di KPK. Bagaimana ceritanya, kenapa Presiden Jokowi harusnya dipecat?" tutur Denny Indrayana melalui akun Twitter @dennyindrayana.***