Faizal pun meminta agar publik tidak hanya diam dan lebih tegas dalam melawan.
Menurutnya, perlawanan harus dilakukan agar rakyat tidak terus-menerus dizalimi.
"Semakin dekat ke Pilpres, semakin terungkap aneka skandal dan konspirasi jahat. Rakyat tidak boleh diam, harus lebih tegas melawan agar tidak terus-menerus dizalimi secara keji," tegasnya.
Sebelumnya, mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana melalui keterangan tertulisnya mengatakan bahwa cawe-cawe politik Jokowi terlihat dalam dugaan pencopetan Partai Demokrat melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Denny Indrayana menuturkan, ada informasi bahwa PK Moeldoko di Mahkamah Agung (MA) ditukar guling dengan kasus korupsi mafia hukum yang sedang berproses di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Cawe-cawenya Presiden Jokowi nyata terlihat dalam dugaan pencopetan Partai Demokrat, melalui KSP Moeldoko. PK Moeldoko di MA, konon ditukar guling dengan kasus korupsi mafia hukum yang sedang berproses di KPK. Bagaimana ceritanya, kenapa Presiden Jokowi harusnya dipecat?" tutur Denny Indrayana melalui akun Twitter @dennyindrayana.***