LINGKARTANGERANG.COM - Ketua Umum Perindo, Harry Tanoesoedibjo akhirnya resmi mendukung Ganjar Pranowo. Dia juga menjalin kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pilpres 2024 pada Jumat, 9 Mei 2023.
Harry Tanoe melihat PDIP sebagai partai yang paling siap dalam Pilpres 2024. Pasalnya, partai yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri itu sudah mengantongi 20 persen presidential threshold.
Menanggapi hal ini, Jurnalis senior Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief menilai keputusan Harry Tanoe itu adalah hal yang cukup mengejutkan meski sebelumnya telah dibocorkan oleh Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.
Baca Juga: Jelang Final Liga Champions 2023, Ini Sejarah Inter Milan Klub Italia Peraih Treble Winner Pertama
“Mengapa saya tadi mengatakan cukup mengejutkan, karena Harry Tanoe selama ini kan sangat terkesan dia akan mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024,” kata Hersubeno Arief.
“Kalau dia akhirnya mendukung Prabowo sebetulnya tidak terlalu mengejutkan karena dia ini kan pada Pilpres 2014 kan sebenarnya mendukung Prabowo Subianto. Namun, belakangan dia akhirnya mendukung pemerintah dan pada Pilpres 2019 kemarin mendukung Pak Jokowi,” sambungnya.
Hersu, sapaan akrab Hersubeno, membeberkan, tak sedikit pihak yang menilai bahwa sebagai pengusaha, Harry mencari proteksi atau rasa aman.
Terlebih ketika Harry berada di barisan oposisi, dia sempat diperkarakan terkait kasus Mobile 8.
Baca Juga: Link Live Streaming Leg 2 Playoff Tiket Liga Champions Asia: PSM Makassar Vs Bali United Gratis!
Hersu menuturkan, Harry sempat terkesan kembali mendukung Prabowo Subianto setelah ada opsi bahwa Jokowi akan membangun koalisi besar.
Hal ini setelah Jokowi mengundang para pimpinan partai politik pendukung pemerintah di kantor DPP PAN, Jakarta.
Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diketahui tidak hadir dalam agenda tersebut.
Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Hukum Kurban Online Sah Asalkan Sesuai Syarat Ini
Setelahnya, Harry langsung merapat ke Prabowo Subianto dan memberi sinyal positif untuk bergabung ke koalisi besar.
“Saat itu dia menyatakan siap bergabung dalam koalisi besar yang tampaknya oleh Presiden Jokowi diarahkan untuk mendukung Prabowo Subianto menyusul kekecewaan yang sangat besar Pak Jokowi kepada PDIP. Karena PDIP lah Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20,” ungkapnya, dikutip LingkarTangerang.com dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Sabtu, 10 Juni 2023.
Hersu mengungkapkan, selama ini sikap Bos MNC itu tegas akan mendukung capres yang dipilih oleh Jokowi.
Karenanya, dia mempertanyakan sikap Harry Tanoe yang tiba-tiba mendukung Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Kapan Idul Adha 2023? Ini Waktu Pemerintah akan Gelar Sidang Isbat
“Sikap tegas dari Harry Tanoe akan mendukung siapapun capres yang didukung Jokowi itu kan disampaikan ketika dia mendampingi komunitas Tionghoa ketika bertemu Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu,” tuturnya.
“Waktu itu sih dia mengklaim bahwa 7 juta etnis Tionghoa akan mendukung siapapun capres yang akan didukung oleh Presiden Jokowi. Mungkin waktu itu dia keselip bicara, harusnya yang lebih tepat itu Perindo akan mendukung siapapun capres yang akan didukung Jokowi,” lanjutnya.
Selain itu, Hersu juga mempertanyakan kemurnian pilihan Harry Tanoe dalam mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca Juga: 7 SMA Terbaik di Tangsel Referensi PPDB 2023 Sesuai Peringkat Nasional
“Apakah pilihan mendukung Ganjar Pranowo dan kerja sama dengan PDIP itu murni pertimbangan politik Perindo dan Harry Tanoe, atau ya karena sesuai dengan pernyataan sebelumnya dia akan mendukung capres siapapun yang didukung oleh Presiden Jokowi,” ujarnya.
“Dalam hal ini berarti kalau sekarang dia melabuhkan pilihannya ke Ganjar dan PDIP, ini dia diarahkan oleh Presiden Jokowi,” tambahnya.
Hersu mengatakan, dugaan ini sangat wajar karena pernyataan Harry Tanoe sebelumnya.
Karenanya Hersu menilai langkah politik Harry Tanoe saat ini merupakan cerminan langkah politik yang akan dipilih oleh Jokowi.***