LINGKARTANGERANG.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuat pernyataan tentang calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi di hadapan sejumlah pemimpin redaksi media, Senin 29 Mei 2023.
Presiden Jokowi menggunakan istilah cawe-cawe (ikut serta berbicara) untuk memberikan dukungan kepada salah satu peserta Pilpres 2024.
Baca Juga: Polri Usut Dugaan Kebocoran Putusan MK yang Diunggah Denny Indarayana
Alasan Presiden Jokowi cawe-cawe adalah demi negara. Dia melihat, kondisi pendapatan ekonomi Indonesia masih berada di pertengahan. Membutuhkan waktu sekitar 13 tahun untuk keluar dari situasi saat ini.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi ingin memastikan Presiden Ri yang akan datang dapat membawa Indonesia ke arah lebih baik.
Namun, tidak semua orang merasa alasan Presiden Jokowi tepat untuk berbicara mendukung salah satu capres.
Salah satunya adalah mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu.
Menurut Said Didu, faktanya alasan Jokowi bukan seperti yang diungkapkan.
"Alasan cawe-cawe dibungkus dg alasan demi bangsa dan negara," tutur Said Didu sebagaimana dikutip LingkarTangerang.Com dari akun Twitter @msaid_didu, Jumat 2 Juni 2023.
Lebih lanjut Said Didu menjelaskan fakta cawe-cawe Presiden Jokowi.
Yang pertama, presiden akan menyatakan keberpihakannya pada salah satu calon presiden. Dengan demikian, fakta kedua berbicara di mana dia sudah merampok kedaulatan rakyat.
Ketiga, Presiden juga memberikan kode kepada lembaga negara lain juga untuk tidak bersikap netral.
"Faktanya: 1)dinyatakan bhw tdk akan netral saat Presiden cawe-cawe - artinya akan memihak. 2) bhw Presiden sdh 'merampok' kedaulatan rakyat. 3) memberikan kode kpd lembaga negara utk ikuti Presiden-tidak netral," cuit Said Didu. ***