Network
LINGKARTANGERANG.COM - Wanita bekerja mencari nafkah dalam Islam sering menjadi pertanyaan karena sesungguhnya kewajiban tersebut ada di pundak suami.
Hal tersebut ditegaskan dalam Al Quran surat An Nisa ayat 34.
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ
Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.
Namun, itu tidak berarti wanita bekerja tidak boleh dalam Islam. Ada beberapa kondisi di mana hal itu menjadi terbalik. Salah satunya ketika suami tidak mencukupi dalam memberi nafkah atau tidak dapat memberi sama sekali karena alasan syar'i.
Baca Juga: Suami Tidak Mampu Beri Nafkah dan Melarat, Ini 2 Pilihan dari Rasulullah Menurut Buya Yahya
Buya Yahya Bicara Wanita Bekerja yang Bantu Suami Cari Nafkah
Dalam Islam, wanita dan laki-laki sama kedudukannya, termasuk dalam bekerja. Yang terpenting semua syaratnya terpenuhi.
وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (Qs. At Taubah (9): 105)
