LINGKARTANGERANG.COM - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, terus memberi sinyal bahwa perang tidak akan berakhir sebelum Hamas hancur dan lenyap.
Netanyahu tidak bergeming walaupun mendapat kritikan dari pemerintahannya sendiri. Apalagi diketahui, dia belum memiliki rencana apapun pasca perang untuk Kota Gaza dan hanya ingin wilayah Palestina tersebut dikendalikan oleh Israel.
Banyak pihak memperkirakan, perang Israel yang dikobarkan oleh Netanyahu dan mendapat dukungan penuh dari sekutu utamanya, Amerika Serikat (AS) tidak akan selesai dengan cepat. Hamas tidak akan mengalami kehancuran.
Baca Juga: Bulan Sabit Merah Palestina: Israel Serang Rumah Sakit di Gaza Selatan
Pejabat Israel: Kekalahan Mutlak Hamas Tidak Mungkin Terjadi
Netanyahu selalu menegaskan, perang akan berakhir jika Hamas lenyap dari wilayah Gaza. Itu pula yang menyebabkan IDF terus menggempur seluruh Gaza.
Namun, banyak pejabat kini yang menentang pendapat pemimpin negara Zionis itu. Salah satunya adalah Menteri Kabinet Perang Israel, Gadi Eisenkot.
Dalam wawancara yang disiarkan di televisi Channel 12 Israel, Eisenkot menuturkan, kekalahan mutlak Hamas bukanlah tujuan perang yang realistis karena tidak mungkin terjadi.
"Tujuan perang belum tercapai tetapi jumlah tentara di Darat kini lebih terbatas .. Anda harus memikirkan apa yang terjadi selanjutnya," kata Eisenkot sebagaimana dilansir LingkarTangerang.com dari Middle East Eye, Jumat 19 Januari 2024.
"Saya berada pada tahap dan usia di mana saya tidak mempercayai pemimpin ini atau itu dengan mata tertutup.Saya menilai seseorang berdasarkan keputusannya dan cara dia memimpin negara," jelasnya.