LINGKARTANGERANG.COM - Hlirisasi nikel menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir setelah Debat Capres-Cawapres keempat, Minggu 21 Januari 2024.
Pembicaraan tentang hilirisasi nikel naik ke permukaan setelah calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka menyebut co-captain Timnas AMIN, Thomas Lembong anti nikel.
Tom Lembong yang pernah menjabat sebagai menteri perdagangan RI ini pun mengatakan, dirinya tidak anti tetapi tidak setuju dengan hilirisasi nikel yang ugal-ugalan dan sempat dikritik pula oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Dandhy Laksono Tantang Pejabat dan Politikus Lihat Hilirisasi Nikel
Hilirisasi nikel merupakan program pemerintah Jokowi yang mengolah biji mentah menjadi produk akhir. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual sehingga secara ekonomis lebih menguntungkan. Apalagi Indonesia sudah menerapkan larangan ekspor bahan mentah.
Nikel merupakan salah satu sumber daya mineral yang dihilirisasi selama pemerintahan Presiden Jokowi.
Cawapres nomor urut satu Cak Imin menjelaskan, hilirisasi ugal-ugalan yang dimaksud, yaitu berdampak pada kerusakan lingkungan, adanya kecelakaan, dan tenaga kerja asing yang lebih dominan sehingga tidak signifikan dengan tujuan menyejahterakan rakyat Indonesia.
Pejabat seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi/Kepala Bidang Koordinasi dan Penanaman Modal Bahlil Lahadia menolak tuduhan Cak Imin. Mereka menyebut ada bukti hilirisasi berjalan dengan baik.
Baca Juga: Susno Duadji Tantang Mahfud MD: Kalau Masih Gak Mundur Juga Malu, Dinilai Netizen Suka Koar-koar