Network
"Pak Mahfud orang yang dengan ketetatan akademisnya, ingin menghalangi Gibran lolos dari Mahkamah Konstitusi. Ingin menghalangi, tapi dia gagal menghalangi," ujarnya.
"Karena dari awal bukan sekadar motif politik. Kalau ada Gibran, peluang Mahfud itu jadi fifty-fifty. Tetapi memang Mahfud selalu ada dilema. Kadang kala dia jadi akademisi yang cerdas, kadang kala dia jadi politisi yang cerdik," sambungnya.
Rocky melihat, PDIP telah membuat suatu keputusan yang benar. Sementara harapan Mahfud MD menjadi cawapres akhirnya terbaca oleh partai berlambang banteng itu.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Mahfud MD Resmi Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Megawati: Demi Kepentingan Rakyat
"Jadi elihatannya PDIP akhirnya harus memutuskan dan keputusan itu keputusan yang benar. Juga bagi Mahfud yang sebenarnya dari awal sudah berharap dan harapan itu sudah dibaca oleh Gerindra, dibaca oleh PDIP. Dan bacaan PDIP lebih jelas. Jadi sudah, Ganjar-Mahfud selesai problem," ucapnya.
Lebih lanjut, dia juga menyinggung siapa bakal cawapres yang akan mendampingi capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Rocky menuturkan, saat ini Prabowo Subianto masih menimbang-nimbang cawapresnya dari situasi sosial yang ada, termasuk soal penentangan publik terhadap putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.***
