LINGKARTANGERANG.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilaporkan mendukung capres PDIP, Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.
Hal ini diungkap langsung oleh Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu saat bertemu dengan Jokowi di Pasar Parung, Bogor, Jawa Barat.
Bahkan, Adian Napitupulu mengaku sampai dua kali memastikan pilihan Jokowi itu.
Menurut Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun, hal ini penting untuk melihat kemana arah cawe-cawe politik Jokowi.
Refly Harun mengatakan, hal ini akan membuat Prabowo Subianto sadar bahwa dirinya masuk jebakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Biarkanlah Prabowo Subianto akhirnya jadi sadar kalau dia masuk dalam jebakan batman atau diprank, atau paling tidak dia jadi korban dua kakinya Jokowi," kata Refly Harun.
Kemudian, Refly Harun menilai gelagat Adian Napitupulu menunjukan bahwa dia telah mendapat jawaban yang memuaskan dari Jokowi.
Meski demikian, menurutnya jawaban mantan Wali Kota Solo itu masih bermakna dua hal.
"Tapi kita tidak tahu apakah nanti itu jawaban untuk menggembirakan Adian biar tidak protes, ataukah Jokowi memang sudah mulai melakukan netralisasi di PDIP sehingga dia bisa sepenuhnya mengendorse Ganjar Pranowo," ujarnya.
Mantan Staf ahli Mahkamah Konstitusi itu pun menyinggung analisis Denny Indrayana yang mengatakan bahwa taktik politik Jokowi adalah dengan mendukung Ganjar Pranowo, mencadangkan Prabowo Subianto, dan menjegal Anies Baswedan.
"Jadi kalau Anies berhasil dijegal, bagi Jokowi ya itu sebuah kemenangan," tuturnya, dikutip LingkarTangerang.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 29 Juni 2023.
Refly berpendapat, salah satu kehebatan Jokowi adalah gerak-geriknya tidak terduga.
Bahkan, Prabowo yang sudah diprank berkali-kali pun tidak bisa berbuat apa-apa.
"Inilah kehebatan Jokowi, yaitu gerak-geriknya gak bisa diduga. Dan orang yang kena prank berkali-kali olehnya juga gak bisa ngapa-ngapain," tuturnya.
"Prabowo tidak bisa mengatakan 'Pak, saya mau berhenti sebagai Menteri Pertahanan, saya mau konsentrasi kepada pencalonan saya, toh Bapak juga tidak akan membantu atau mengendorse saya'. Tapi hal seperti itu mungkin tidak akan pernah kita dengar dari seorang Prabowo Subianto," kata Refly Harun menambahkan.
Refly menuturkan, sampai saat-saat terakhir pun Prabowo masih akan berharap-harap cemas dan berpikir bahwa dirinya masih akan tetap diendorse Presiden.
Baca Juga: Fadli Zon Balas Pantun Butet Kertaredjasa: Dia Cerewet Untuk Mengisi Dompet
Atau, saat ini Prabowo memang sengaja masih memanfaatkan fasilitas yang ada sebagai Menteri Pertahanan.
Dia menduga, Ketua Umum Partai Gerindra itu sedang mengatur kemampuan finansial dan relasi sebelum meninggalkan Kabinet Indonesia Bersatu Jokowi-Ma'ruf.***