Network
LINGKARTANGERANG.COM - Ramai Anies Baswedan mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kiritik tersebut dilayangkan Capres Partai NasDem itu terkait pembangunan jalan berbayar di Indonesia.
Namun, Anies Baswedan tak sendirian. Pakar hukum tata negara Refly Harun juga ikut mengkritik pemerintahan Jokowi.
Kritik tersebut disampaikan oleh Refly Harun terkait beberapa kebijakan pemerintahan Jokowi, khususnya tentang keadilan sosial.
Menurut Refly Harun, setelah 25 tahun reformasi, mental uhudism di kalangan pejabat atau pemangku kekuasaan di Indonesia masih tinggi.
"Jadi sekarang ini saya katakan seperti fase uhudism. Jadi perang uhud itu satu-satunya (perang di mana) Muslim kalah. Kenapa kalah? Karena mereka tergiur rampasan perang," kata Refly Harun.
Refly Harun menjelaskan, mental uhudism merupakan kondisi ketika para pejabat menganggap bukan saatnya menata negara dan memberikan keadilan untuk rakyat.
Sebaliknya, para pejabat justru berlomba-lomba untuk mengeruk uang negara sebanyak-banyaknya.
Baca Juga: Lowongan Kerja PT Light Rail Transit (LRT) Jakarta untuk D3 dan S1, Usia 45 Tahun Boleh Daftar
"Itu terjadi dan celakanya, mereka-mereka yang melakukan itu kan berkuasa. Di inner circle kekuasaan semua," tuturnya.
