LINGKARTANGERANG.COM - Mengetahui kapan harus berkompromi, memberi, bahkan kapan harus berhenti memberi terlalu banyak dalam suatu hubungan adalah penting untuk menjaga keseimbangan yang sehat. Hal ini juga penting untuk menjaga harga diri dan kesejahteraan emosional.
Meskipun memberi dan menerima adalah aspek penting dalam hubungan yang sehat, penting juga untuk mengetahui kapan kebaikan Anda dimanfaatkan atau kapan hal itu berdampak negatif pada kebahagiaan Anda sendiri.
Melansir dari Times of India, berikut ini adalah beberapa situasi yang tepat kapan Anda harus berhenti memberi terlalu banyak dalam hubungan:
Baca Juga: HATI-HATI Hubungan Toxic! Kenali Pelecehan Terselubung dan Tanda-tandanya
1. Merasa Terkuras
Jika Anda terus-menerus merasa lelah secara emosional, terkuras, atau terbebani oleh tuntutan hubungan, itu mungkin pertanda bahwa Anda memberi terlalu banyak.
Kebutuhan dan kesejahteraan Anda sendiri harus selalu diutamakan dan penting untuk mengetahui kapan Anda perlu memprioritaskan perawatan diri sendiri.
2. Upaya Tidak Berbalas
Hubungan yang sehat ditandai dengan saling memberi dan menerima. Jika Anda terus-menerus mendapati diri Anda memberi lebih kepada pasangan tanpa menerima upaya atau penghargaan yang setara, itu mungkin merupakan tanda bahaya bahwa kemurahan hati Anda dianggap remeh.
3. Kurangnya Batasan
Jika Anda terus-menerus mengorbankan batasan, nilai, dan tujuan pribadi Anda untuk mengakomodasi kebutuhan atau keinginan pasangan Anda, hal ini dapat menimbulkan kebencian dan ketidakpuasan.
Menetapkan batasan yang sehat sangat penting untuk menjaga harga diri dan memastikan kebutuhan Anda terpenuhi dalam hubungan.
Baca Juga: 25 Quotes tentang Kepercayaan dalam Hubungan Percintaan, Bisa Memperkuat Ikatanmu dengan Dia!