Senyawa tersebut juga secara positif mempengaruhi ekspresi gen, atau “menghidupkan” gen tertentu, dalam peradangan dan metabolisme. Makan lebih banyak bayam dapat melindungi terhadap penyakit kronis.
3. Sumber Antioksidan
Bayam menyediakan antioksidan yang membantu mengurangi peradangan dan melindungi terhadap penyakit. Antioksidan dalam bayam antara lain kaempferol, quercetin, myricetin, dan isorhamnetin yang semuanya merupakan flavonoid.
Senyawa tersebut membantu melindungi Anda dari kanker, penyakit jantung, dan penyakit inflamasi.
Baca Juga: Jangan Disepelekan! Inilah 7 Manfaat Makan Pepaya Saat Perut Kosong untuk Kesehatan
4. Penuh Nutrisi
Bayam penuh nutrisi, meski rendah kalori. Porsi tiga cangkir menyediakan lebih dari 300% nilai harian (DV) untuk vitamin K. Sayuran berdaun hijau juga menyediakan lebih dari 160% dan 40% DV untuk vitamin A dan vitamin C. Vitamin K dan A mendukung tulang yang kuat, dan vitamin C membantu menyembuhkan luka.
Bayam mengandung 45% DV untuk folat, vitamin B yang membantu pembentukan sel darah merah dan DNA. Bayam juga memasok zat besi, magnesium, potasium, kalsium, dan sejumlah kecil vitamin B lainnya.
5. Baik untuk Kesehatan Mata
Lutein, antioksidan dalam bayam, dapat mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD). Penyakit mata ini dapat mengaburkan ketajaman penglihatan sentral yang penting untuk membaca dan mengemudi.
AMD adalah penyebab utama hilangnya penglihatan pada orang berusia di atas 55 tahun. Pencegahan adalah kuncinya karena tidak ada obat yang dapat menyembuhkan AMD.
Penelitian menemukan bahwa bayam kaya lutein meningkatkan kepadatan optik pigmen makula (MPOD). Pigmen ini bertindak seperti kacamata hitam internal untuk melindungi mata Anda. Penurunan MPOD merupakan faktor risiko AMD.