Network
LINGKARTANGERANG.COM - Perang antara Israel dan kelompok Hamas masih terus berlangsung. Pejabat Gaza mengatakan pemboman Israel di kamp pengungsi Jabalia, Gaza telah menewaskan 195 warga Palestina.
Tak cuma itu, sebanyak 120 warga Palestina lainnya dinyatakan hilang dalam pemboman tersebut. PBB menganggap serangan yang dilakukan oleh Israel itu sebagai kejahatan perang.
Menekankan serangan terhadap militan Hamas, Israel telah membom Gaza melalui darat, laut dan udara dalam kampanyenya untuk memusnahkan kelompok Islam yang didukung Iran itu setelah mereka melakukan serangan lintas batas ke Israel selatan pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuturkan pihaknya mendukung gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Pernyataan ini merupakan yang pertama kalinya bagi pemimpin Negeri Paman Sam itu.
Baca Juga: Israel Kembali Serang Gaza pada Senin Pagi, Kecaman Internasional Semakin Membara
Rumah sakit di Gaza terpaksa tutup
Sementara itu, Rumah sakit Persahabatan Turki-Palestina, satu-satunya fasilitas medis di Gaza yang melayani pasien kanker terpaksa ditutup karena kehabisan bahan bakar.
Selain itu Rumah Sakit Indonesia di Gaza kini terpaksa menggunakan generator cadangan lantaran generator utama mati.
Otoritas Perbatasan dan Penyeberangan Gaza telah merilis daftar 596 warga asing dan warga negara ganda yang akan diizinkan keluar melalui penyeberangan Rafah pada hari Kamis setelah kelompok pertama, termasuk 81 pasien yang kritis menyeberang pada hari Rabu.
Para pemegang paspor dari negara-negara Australia, Austria, Bulgaria, Republik Ceko, Finlandia, Indonesia, Italia, Jepang, Jordan, Inggris, dan AS telah dievakuasi.
Baca Juga: Layanan Telepon dan Internet Putus di Gaza, Kekhawatiran Kejahatan Perang Meningkat
