Jelang Final Liga Champions 2023, Ini Sejarah Inter Milan Klub Italia Peraih Treble Winner Pertama

- 10 Juni 2023, 18:19 WIB
Jelang Final Liga Champions, ini sejarah Inter Milan klub Italia pertama yang pernah meraih treble winner
Jelang Final Liga Champions, ini sejarah Inter Milan klub Italia pertama yang pernah meraih treble winner /Reuters/Alessandro Garofalo/

LINGKARTANGERANG.COM - Minggu dini hari, 11 Juni 2023, dua klub Eropa, Manchester City dan Inter Milan akan bertemu di final Liga Champions 2023.

Pertandingan final Liga Champions 2023 yang menentukan kampiun sepak bola Eropa akan digelar di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turkiye. 

Juara Liga Utama Inggris dan Piala FA 2023 berusaha meraih treble winner dengan memenangkan laga final Champions ini. Sementara itu, Inter Milan yang merupakan Italia akan berusaha meraih gelar kedua di musim yang sama. Sebelumnya, mereka telah mengangkat trofi Coppa Italia.

Baca Juga: Link Live Streaming Leg 2 Playoff Tiket Liga Champions Asia: PSM Makassar Vs Bali United Gratis!

Sejarah Inter Milan

Inter Milan merupakan klub dengan nama lengkap, Football Club Internazinale Milano berdiri pada tanggal 9 Maret 1908.

Dilansir LingkarTangerang.Com dari Football History, tidak banyak yang mengetahui bahwa klub ini merupakan pecahan dari tim musuh bebuyutan dari kota yang sama, AC Milan.

Perpecahan AC Milan yang telah ada sejak tahun 1899 terjadi karena klub hanya memperbolehkan warga negara Inggris dan Italia saja yang menjadi anggota. Beberapa orang memisahkan diri sebagai alternatif bagi semua golongan yang menyukai sepak bola.

Baca Juga: Jelang Final Liga Champions 2022/2023: Sejarah Manchester City Klub yang Akan Jadi Lawan Inter Milan

Kedua klub pada akhirnya bertumbuh menjadi skuat raksasa sepak bola Italia. 

Inter Milan banyak menghabiskan waktunya di kompetisi papan atas Liga Italia Serie A. Begitu pula dengan AC Milan.

Tim berjulukan I Nerrazurri alias si biru hitam. Hal tersebut sesuai dengan seragam jersey yang sejak dulu sudah digunakan, khas berwarna biru dan hitam.

Laga perdana Inter Milan terjadi pada tahun yang sama klub berdiri dan langsung masuk Divisi Serie A.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi klub untuk berprestasi. Dua tahun setelah itu, gelar Scudeto sebagai pemenang Serie A diraih. 

Baca Juga: Siap War Tiket Timnas Indonesia vs Argentina Besok 5 Juni 2023, Ada Program Khusus untuk Nasabah BRI

Meski tidak menjadi juara Serie A sejak musim 2020/2021, I Nerazurri merupakan peraih kedua terbanyak Scudeto, 19 kali. Di atasnya ada Juventus. Si Nyonya Tua pernah mendapatkan gelar bergengsi tersebut sebanyak 36 kali.

Selain itu, Inter Milan juga merupakan satu-satunya klub Italia yang tidak pernah terdegradasi ke Serie B. Mereka hanya pernah hampir berada di zona degradasi pada tahun 1994.

Klub Italia Peraih Treble Winner Pertama

Baca Juga: Erick Thohir Tunjuk Stadion Manahan Solo Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Asia U23, Ini Alasannya

Pernah meraih 19 kali Scudeto dan tidak pernah terdegradasi ke Serie B, Inter Milan tergolong klub paling besar dan sukses di Italia.

Setelah mendapat gelar Serie A di tahun 1910, klub mendapat gelar Coppa Italia pertama pada tahun 1938.

Prestasi skuat sempat menurun pada saat Mussolini menguasai Italia. Namun, I Nerazurri bangkit usai Perang Dunia II.

Puncak kejayaan tim periode pertama terjadi pada era 1960-an.

Masa itu, Herrera menjadi manajer sekaligus pelatih selama delapan tahun. 

Baca Juga: Timnas Indonesia Tantang Argentina di GBK, STY: Luar Biasa Pak Erick Thohir

Dia memperkenalkan sistem cattenaccio yang disebut sebagai gaya sepak bola khas Italia. Dia juga mengasuh anak buahnya dengan disiplin tinggi hingga aturan ketat mengenai asupan gizi.

Hasil kerja keras Herreira sangat terbukti. Bersamanya, tim dapat memenangkan tiga scudeto dan dua Piala Eropa. Bahkan, Inter Milan menjadi skuat yang tidak pernah kebobolan lebih dari satu gol dalam semua laganya.

Masa di mana terdapat banyak pemain hebat, seperti Sando Mazzola, Jaida Costa, dan pemain termahal dunia Luis Suarez dengan pelatih Herreira dikenal sebagai Grande Inter alias periode emas I.

Periode kejayaan Inter Milan kedua dimulai pada tahun 2004 dengan kedatangan Roberto Mancini sebagai pelatih.

Baca Juga: Elkan Baggott Main Bola Bareng Iwan Bule di Bali, Dalam Rangka Apa?

Mancini membawa anak asuhnya mendapatkan tiga scudeto secara berturut-turut sejak musim 2005/2006. Bahkan, pada musim 2006/2007, mereka menjadi juara Serie A sebelum musim berakhir dengan rekor 30 kali menang dari 38 laga.

Seratus tahun setelah scudeto pertama, tahun 2010, Inter Milan berhasil meraih treble winner dengan memenangkan Serie A, meraih trofi Piala Italia, dan juara di Liga Champions. Kala itu, skuat di bawah asuhan Jose Mourinho. ***

Editor: Nani Herawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x