Network
LINGKARTANGERANG.COM - Pengamat politik Rocky Gerung ikut menyoroti polemik debat kandidat Pilpres 2024, di mana Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming disebut-sebut ogah ikut debat capres-cawapres.
Hal ini bermula ketika Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Nihayatul Wafiroh menilai TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming hanya ingin sesi pemaparan visi dan misi. Menurutnya, hal tersebut disampaikan oleh tim paslon no.2 saat rapat bersama KPU dengan tim paslon lainnya.
Menanggapi TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang disebut ogah debat capres-cawapres, Rocky Gerung mengatakan bahwa inti dari demokrasi adalah kompetisi di antara para kandidat.
Rocky Gerung menuturkan, publik ingin mengetahui kandidat yang tak hanya unggul secara pemikiran, tetapi juga unggul dalam gagasan dan dapat dituntun secara rasional.
"Kalau cuma pemaparan visi-misi, itu ya suruh saja wartawan wawancara, kan selesai masalah. Jadi buat apa ada ketakutan?" kata Rocky Gerung.
Ada Ketakutan dari Paslon Prabowo-Gibran
Menurut mantan dosen filsafat Universitas Indonesia itu, ada ketakutan lantaran Gibran Rakabuming dianggap akan gagal untuk berdebat dengan paslon lainnya.
"Sebenarnya ini dasarnya ketakutan hanya karena Gibran dianggap akan gagal berdebat dengan Pak Mahfud misalnya tuh, apalagi dengan Cak Imin tuh," tuturnya, dikutip LingkarTangerang.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 5 Desember 2023.
"Walaupun Gibran sebetulnya bisa pakai banyak hal yang bisa Gibran tanyakan pada bapaknya tuh, 'Pak, ini Mahfud kelemahannya dimana ya, Anies kelemahannya dimana, ada sprindik gak'. Kira-kira begitu kan. Mestinya Gibran bisa memanfaatkan itu walaupun terlihat konyol," sambungnya.
Rocky menuturkan, debat membutuhkan dua hal, yaitu logika yang kuat dan retorika yang bagus. Jika kedua hal tersebut tidak ada, maka pemaparan visi-misi pun menjadi percuma.
