Meski demikian, Refly Harun menegaskan ia tidak memihak kepada siapapun.
Ia hanya berharap siapapun yang menjadi cawapres Anies Baswedan bisa menambah daya kemenangan.
Bukan tanpa alasan, mantan Staf ahli Mahkamah Konstitusi itu mengaku rindu dengan pemimpin yang tidak memperalat hukum untuk memenjarakan pihak-pihak yang mengkritik pemerintahan.
"Kita rindu pemimpin yang bida memerintahkan penegak hukum untuk tidak memproses kasus-kasus yang cuma terkait omongan. Omongan kok dikriminalisasi?" kata Refly Harun.
Mantan Komisaris PT Jasa Marga itu menilai pengaruh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah tidak sekuat pada era Pilpres 2004 dan Pilpres 2009.
Namun, dengan latar belakang kultur Jawa yang dimiliki oleh SBY dan AHY, diharapkan hal ini bisa mendompleng suara untuk Anies Baswedan di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).
Baca Juga: Sinopsis Film Disney The Little Mermaid, Kisah Klasik Cinta Putri Duyung kepada Pangeran Manusia
"Dia (SBY) orang Pacitan, Jawa Timur, kemudian dia punya mertua (orang) Jawa Tengah sehingga Jawa Timur dan Jawa Tengah itulah problem Anies Baswedan," ungkapnya.
"AHY barangkali ditugaskan untuk wara-wiri Jawa Timur dan Jawa Tengah saja untuk menambah daya gempur atau daya dobrak dari pasangan ini," lanjutnya.