AHY dan Puan Maharani Bertemu, PDIP Diduga Ragu Calonkan Ganjar Pranowo, Rocky Gerung: Elektabilitasnya...

18 Juni 2023, 13:10 WIB
Pertemuan AHY dan Puan Maharani dinilai sebagai keraguan PDIP calonkan Ganjar Pranowo /Instagram/puanmaharaniri

LINGKARTANGERANG.COM - Pengamat politik Rocky Gerung ikut mengomentari pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani hari ini, Minggu, 18 Juni 2023.

Rocky Gerung menilai, pertemuan dengan AHY tersebut menandakan adanya kegelisahan di kubu Puan Maharani.

Menurut Rocky Gerung, hal ini berkaitan dengan hubungan Puan Maharani dan capres PDIP, Ganjar Pranowo yang terlihat seolah tidak utuh.

Rocky Gerung menduga, PDIP belum memiliki kepastian terkait elektabilitas Ganjar Pranowo.

Baca Juga: AHY dan Puan Maharani Bertemu, Rocky Gerung: Pesan Terakhir Jokowi untuk Menjauhkan Demokrat dari Anies

Terlebih, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah tersebut disebut-sebut tidak menunjukkan pergerakan.

"PDIP belum sama sekali fix karena ada kegelisahan apakah Ganjar bisa mengangkat elektabiliras partai itu, sementara elektabilitasnya sendiri tidak bergerak," kata Rocky Gerung.

"Dan AHY tentu diminta supaya diberi sinyal bahwa ya gak ada permusuhan lah antara Demokrat dan PDIP," lanjutnya.

Dia pun tidak memungkiri kemungkinan bahwa tujuan Puan Maharani bertemu dengan AHY adalah untuk menunjukkan tidak adanya ketegangan yang bisa membatalkan pencapresan Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Minggu 18 Juni 2023, Sejumlah Wilayah Indonesia Masih Berpotensi Hujan

Meski pertemuan tersebut dinilainya bagus dilakukan untuk tanda persahabatan, tetapi Rocky juga menegaskan bahwa di dalam politik sering kali ada sesuatu yang sudah bersifat final.

Kemudian, mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu menduga pertemuan AHY dan Puan sebagai pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia menuturkan, pertemuan tersebut merupakan upaya Jokowi untuk menjauhkan Demokrat dengan capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan.

"Ini juga kiriman pesan terakhir dari Jokowi kira-kira," ujarnya.

Baca Juga: KPK Selidiki Kasus Dugaan Korupsi di Lembaganya, Mentan Syahrul Yasin Limpo Katakan Ini

"Kalau masih bisa bujuk Demokrat, gak usah bermusuhan lah supaya Ganjar terasa aman, tidak dianggap lari sendiri. Dan itu sebetulnya upaya untuk menjauhkan Demokrat dari Anies," tambahnya, dikutip LingkarTangerang.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Salah seorang pendiri SETARA Institute itu mengatakan, saat ini Partai Demokrat sudah sulit dijauhkan dari Anies Baswedan.

Pasalnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku akan turun gunung untuk mengawal Pilpres 2024.

Hal ini dianggap sebagai simbol pelindung untuk Anies Baswedan.

Baca Juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Hindari Media Soal Kabar Status Tersangka KPK: Saya Tidak Mengerti

Bahkan, SBY dinilai sebagai tokoh yang pertama kali menyatakan dukungannya kepada Anies Baswedan dibandingkan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

"Jadi SBY adalah semacam simbol pertama pelindung Anies, kesulitannya di situ," tegasnya.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler