Bukan Soroti Gibran Rakabuming di Debat Capres Cawapres, Cholil Nafis: Bukan Ahlinya BIcara Ekonomi

- 24 Desember 2023, 18:00 WIB
Ketua MUI Cholil Nafis bicara tentang Debat Capres Cawapres: Masing-masing bukan ahli ekonomi.
Ketua MUI Cholil Nafis bicara tentang Debat Capres Cawapres: Masing-masing bukan ahli ekonomi. /Foto: Instagram/@cholilnafis/

LINGKARTANGERANG.COM - Debat Capres-Cawapres yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi momen yang ditunggu sebagian masyarakat Indonesia. 

Terakhir, Debat Capres-Cawapres menempatkan Gibran Rakabuming Raka, Cawapres nomor urut 2 sebagai yang paling banyak dibicarakan. Itu karena penampilannya yang di luar dugaan dan beberapa pertanyaan yang membuat lawan goyah.

Namun, tokoh agama Islam, KH. Cholil Nafis tidak menyoroti Gibran Rakabuming di media sosialnya yang membicarakan Debat Capres-Cawapres. Yai sapaan akrab Cholil Nafis justru mengomentari seputar jalannya acara yang dinilai tidak pas.

Baca Juga: Debat Cawapres, Hendri Satrio: Penampilan Gibran Rakabuming Raka Semalam Penuh Siasat

Para panelis, di luar capres dan cawapres, yang disebut sebagai orang pintar datang ke acara hanya untuk mengambil nomor.

"Saya hanya berpikir seandainya panelis itu bisa jadi penengah dan memberikan komentar atas materi debat itu," kata Cholil Nafis sebagaimana dikutip LingkarTangerang.com dari akun X (dulu Twitter) @cholilnafis, Minggu 14 Desember 2023.

Cholil Nafis Jelaskan Alasan Pentingnya Peran Panelis

Dalam kesempatan yang sama, KH. Cholil Nafis yang juga merupakan Ketua di Majelis Ulama Indonesia tersebut membagikan video. Dia menjelaskan, alasan pentingnya peran panelis. Mereka seharusnya hadir bukan sekadar mengambil nomor urut pasangan calon presiden dan wakilnya.

"Saya mikir-mikir aja .. Sudah dua kali debat capres cawapres. Diundang orang-orang pintar, tugasnya cuma ngambil nomor," tutur Cholil Nafis.

Kyai pun mengungkapkan pikirannya, apa dia yang kurang pintar?

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah