LINGKARTANGERANG.COM - Beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan polusi udara di Provinsi DKI Jakarta yang terus meningkat. Banyaknya kendaraan yang keluar masuk di hari-hari kerja dituding menjadi masalah utama.
Pada tanggal 8 Agustus 2023 saja polusi udara di Jakarta berdasarkan Air Quality Index (AIQ) mencapai angka 154. Angka tersebut menjadikan ibu kota sebagai kota nomor dua terkotor di dunia setelah Dubai.
Tidak sampai di situ, Kamis, 10 Agustus 2023 Jakarta menjadi sorotan dunia karena AIQ mencatatnya sebagai kota paling polusi. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengingatkan resiko kesehatan yang harus diderita oleh penduduknya.
Baca Juga: Ditolak Jadi Cawapres Anies Baswedan Oleh Jansen Demokrat, Yenny Wahid: Justru Saya Dukung Mas AHY
Banyak tokoh mencoba memberikan usul agar polusi udara di Jakarta menurun dengan signifikan. Salah satunya adalah ahli penyakit dalam yang banyak melakukan penelitian tentang HIV di Indonesia, Profesor Zubairi Djoerban.
Zubairi Djoerban memberikan usulan mengatasi polusi udara di Jakarta melalui media sosialnya. Dia meyakini, penyebab utama pencemaran tersebut adalah banyaknya kendaraan yang berada di jalan-jalan karena aktivitas terus meningkat.
"Sudah saatnya kita mempertimbangkan berbegai solusi serius," katanya dikutip LingkarTangerang.Com dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Kamis 10 Agustus 2023.
Dia pun mengusulkan pengurangan jam kerja ke kantor menjadi 4 hari seminggu. Hal yang pernah diterapkan saat pandemi Covid-19 tahun 2020 hingga 2021.