Strategi Meminimalisir Pencemaran Lingkungan di Wilayah Perkotaan

- 4 Desember 2023, 10:56 WIB
Ilustrasi pencemaran lingkungan
Ilustrasi pencemaran lingkungan /Pixabay/NoName_13/

LINGKARTANGERANG.COM - Pencemaran lingkungan di perkotaan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya yaitu jumlah penduduk, eksploitasi sumber daya alam (SDA) yang tidak terkontrol, hingga industrialisasi yang tidak diatur dengan baik.

Ada beberapa jenis pencemaran lingkungan, yakni pencemaran udara air dan tahan yang dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Akibat pencemaran lingkungan, saat ini kita merasakan dampak buruk seperti global warming (pemanasan global) yang menyebabkan suhu bumi meningkat dan beberapa es di kutub utara mencair.

Selain itu, pencaaran lingkungan juga menyebabkan penyebaran penyakit, peningkatan alga dan enceng gondok, serta gangguan pernapasan.

Data dampak pencemaran lingkungan berdasarkan desa atau kelurahan di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019-2022 dapat ditemukan pada dataset situs opendata.jabarpov.go.id.

Pencegahan Pencemaran Lingkungan

Pencegahan pencemaran lingkungan dapat dilakukan melalui pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, serta mengubah pola pikir yang salah bahwa sampah atau limbah pembuangan tidak memberikan dampak negatif pada lingkungan sekitar.

Mencari strategi yang tepat untuk mengurangi pencemaran lingkungan sangat penting karena hal ini dapat menyebabkan dampak negatif tak hanya pada lingkungan itu sendiri, tetapi juga pada kesehatan manusia.

Adapun strategi pengendalian pencemaran antara lain, yaitu pengendalian emisi kendaraan, peningkatan transportasi publik, penghijauan kota, pengendalian sumber industri dan pembangkit listrik, memperluas jaringan pemantauan, meningkatkan analisis data menggunakan permodelan serta pendidikan dan kesadaran publik.

Langkah aksi yang dapat diambil dalam upaya pengendalian emisi kendaraan yakni pemeliharaan kendaraan, penerapan standar emisi, insentif kendaraan bersih, dan program pembaruan kendaraan.

Kemudian, langkah aksi yang dapat diambil dalam upaya peningkatan transportasi publik yaitu peningkatan infrastruktur, integrasi sistem transportasi dan peningkatan kualitas pelayanan.

Peningkatan infrastruktur dilakukan dengan membangun dan memperluas jalur bus dan kereta, serta membangun stasiun dan halte yang nyaman.

Selanjutnya, integrasi sistem transportasi dapat dilakukan dengan mengintegrasikan berbagai moda transportasi seperti bus, kereta, dan angkutan kota dengan sistem tiket tunggal, serta jadwal yang terkoodinasi dapat memudahkan perpindahan antara moda transportasi dan meningkatkan efisiensi perjalanan.

Sementara, peningkatan kualitas layanan dilakukan dengan meningkatkan frekuensi dan kendala layanan transportasi publik, sehingga dapat mengurangi waktu tunggu dan membuat perjalanan lebih dapat diprediksi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas POLRI), pada tahun 2022 jumlah kendaraan bermotor jenis mobil penumpang di DKI Jakarta sebanyak 3.766.059 unit, bus 37.180 unit, truk 748.395 unit, dan sepeda motor 17.304.447 unit.

Dari data tersebut dapat dilihat jumlah sepeda motor mendominasi jumlah kendaraan di Ibu Kota. Emisi yang dihasilkan sepeda motor juga lebih tinggi dibandingkan dengan emisi mobil penumpang.

Peningkatan transportasi publik, khususnya di Jakarta menjadi sangat penting karena banyaknya jumlah perjalanan orang yang masuk dan keluar Jakarta setiap harinya. Hal ini tentunya berdampak pada kemacetan lalu lintas.

Berdasarkan TomTom Index tahun 2022, Jakarta menempati rangkin ke-29 sebagai kota paling macet sedunia. Tingkat kemacetan juga berbanding lurus dengan jumlah emisi yang dihasilkan.

Upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif transportasi terhadap lingkungan dan mendorong penggunaan transportasi yang lebih ramah lingkungan dikenal sebagai strategi transportasi hijau.

Strategi transportasi hijau terdiri dari strategi "Avoid, Shift, dan Improve". Avoid berfokus pada pengurangan kebutuhan perjalanan dengan cara merancang kota yang terintegrasi dan mendorong praktik kerja dari rumah.

Shift mengarahkan masyarakat untuk beralih dari moda transportasi yang kurang efisien ke moda yang lebih berkelanjutan seperti transportasi publik, berjalan kaki, atau bersepeda.

Sementara Improve menekankan pada peningkatan efisiensi dan keberlanjutan moda transportasi yang ada, misalnya melalui adopsi teknologi kendaraan yang lebih canggih dan penggunaan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Langkah aksi yang dapat diambil dalam upaya penghijauan kota, yakni sebagai program penanaman pohon yaitu mengadakan program penanaman pohon secara berkala di seluruh kota.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyampaikan, sebanyak 34% pencemaran udara di Jabodetabek berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), 44% kendaraan, serta dari rumah tangga dan sumber lainnya.

Sumber dan Proses Pencemaran

Pencemaran datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air, serta tanah dengan berbagai cara. Penceraman udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran sampah.

Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan makhluk hidup dan menganggu keseimbangan ekologis, baik air, udara, maupun tanah.

Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air, maupun tanah sehingga menyebabkan penceraman.

Penceraman ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut) atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis).

Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), tetapi alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada makhluk hidup dan ekosistemnya.

Pengendalian Pencemaran

Cara pencegahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat.

Di lingkungan yang terdekat, pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkanm menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle). Di bidang industri, pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantikannya dengan Green Chemistry.

Green Chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya. Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, pencegahan dapat dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Hal ini dilakukan melalui pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan, dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan.

Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lainnya.

Dalam mengurangi pencemaran lingkungan di perkotaan, ada beberapa saran dari pihak industri dan pemerintahan seperti mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan dan melakukan penghijauan dengan menanam pohon sehingga polusi lingkungan bisa dicegah.***

*) Artikel ini ditulis oleh Meicca Javanisa Utami, Mahasiswa program studi Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. LingkarTangerang.com tidak bertanggung jawab dalam proses penulisan artikel.

Editor: H Prastya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah